Rabu, Februari 08, 2012

iPad vs HTC Desire S

السلام عليكم ورحمه الله وبركاته


Pertama-tama, ini bukan artikel komparasi gadget seperti umumnya, apatah lagi yang dibandingkan tidak setara, yang satu tablet dan satunya smartphone.


Saya cuma mau curhat tentang satu aspek dari kedua perangkat ini, yaitu tombol. Di iPad, seperti yang kita ketahui, hanya ada satu tombol, dan tombol ini adalah tombol fisik. Sementara di HTC Desire S, ada 4 tombol, dan tombol ini adalah tombol sentuh.


Masalah yang saya lihat adalah ketika kedua perangkat ini dipakai oleh anak-anak, untuk bermain tentunya. Di iPad biasanya anak saya bisa anteng bermain. Kendala yang paling sering terjadi hanyalah jika dia bingung dengan munculnya pop-up. Entah itu saran untuk In-App-Purchase, atau semacamnya. Biasanya sih terjadi pada aplikasi-aplikasi lite atau gratisan :) Kendala lain adalah jika aplikasi tiba-tiba crash. Namun untungnya aplikasi permainan yang biasa dia mainkan jarang sekali crash. Kalaupun crash, biasanya dia cukup pintar untuk kembali membuka aplikasi tsb dari awal.


Nah, ketika dia menggunakan ponsel saya, selalu saja terjadi kendala. Yaitu, gak sengaja kepencet tombol Home atau yang lain. Namanya juga tombol sentuh, dan fisik ponsel juga kecil dan sangat memungkinkan ketidaksengajaan ini. Alhasil, permainan di ponsel Android saya selalu tidak semulus yang diinginkan.


Namun, ada juga permainan yang memang dirancang untuk bayi, di mana ponsel akan meng-override seluruh fungsi tombol ponsel. Sehingga apapun yang dipencet/sentuh si anak, hanya akan berefek pada permainan tsb. Contohnya aplikasi "Toddler Lock". Namun untuk anak menjelang 3 tahun seperti anak saya, permainan ini sudah tidak menarik lagi :)


Ini hanyalah satu aspek kecil dari ratusan aspek dari sebuah perangkat, dan ini khusus untuk pengguna yang masih balita. Jadi sekali lagi, ini bukan perang tanding Apple vs Android, cuma keluh kesah seorang ayah :p


والسلام عليكم ورحمه الله وبركاته

Sabtu, Januari 28, 2012

Ayo Belajar


السلام عليكم ورحمه الله وبركاته
Pagi kemarin, saya membaca sebuah stiker di kaca belakang mobil di depan saya, yang bertuliskan: ‘If you know only what you read from the media, then you don’t know much’ – Pit Bulls Rock!
Saya berasumsi Pit Bulls Rock! ini adalah komunitas pecinta anjing. Tapi yang menarik adalah pesannya. Walaupun tidak punya data yang aktual, saya cenderung merasa bahwa generasi kita lebih banyak ‘belajar’ dari media
Seringkali ketika berbicara tentang berbagai masalah di sekitar kita, saya menyimpulkan bahwa akar masalahnya adalah kebodohan. Kebodohan di sini bukan merujuk pada kecerdasan akademis, tapi lebih kepada mentalitas. Saya yakin setiap orang selalu belajar secara konstan. Apa-apa yang kita lihat dan alami setiap detiknya pasti menjadi pelajaran bagi kita. Tapi… apakah kita mengambil pelajaran yang baik atau tidak, tergantung cara berfikir kita toh? Dan apakah kita telah berusaha membawa diri kita untuk bertemu dengan pengalaman-pengalaman yang baik pula?
Apakah kita akan terus belajar dari obrolan di warung kopi, dari trending topics di Twitter, dan dari infotainment? Apakah kita akan terus bertambah pintar menuding orang lain (pemerintah, pejabat, tetangga kaya, dst) sebagai perusak masa depan kita?

Ayolah belajar… Kita sudah dibekali akal dan kemampuan untuk belajar dari sononya kok. Ada begitu banyak sumber pengetahuan, baik dalam bentuk buku, guru-guru yang hebat, atau pelajaran yang tersirat. Mari kita budayakan lagi kebiasaan belajar yang baik, terutama bagi ayah muda seperti saya sendiri, ada tanggung jawab besar memberi warisan yang baik bagi generasi yang akan datang.


والسلام عليكم ورحمه الله وبركاته

Rabu, Januari 11, 2012

Nasihat Untuk Diri Sendiri


السلام عليكم ورحمه الله وبركاته
  • Cobalah memberi lebih banyak waktu untuk belajar. Terkadang satu hari habis hanya untuk bekerja, tanpa ada waktu untuk belajar ilmu lain yang lebih penting, yaitu Quraan dll.
  • Selalu melihat sesuatu secara utuh, bukan sepotong-sepotong. Menilai masalah berdasarkan tweets/opini beberapa orang, bukanlah cara yang tepat. Carilah informasi yang lengkap, dan dari sumber yang kredible.
  • Belajarlah, lalu berbagi.
  • Jika tidak paham, maka diamlah, lalu belajarlah lagi sampai paham. Jangan sampai menyebar informasi yang salah.
  • Tidak ada solusi yang lebih dahsyat daripada pembelajaran seluruh masyarakat, sehingga kita terhindar dari kebodohan yang efeknya berlipat-lipat. Mulailah dari diri sendiri dan keluargamu.
  • Perhatikanlah keluargamu. Sayangi orang tuamu. Sayangi istrimu. Didiklah anak-anakmu, agar kelak lebih taqwa dalam menghadapi zaman yang akan semakin berat.

والسلام عليكم ورحمه الله وبركاته

Jumat, Januari 06, 2012

بسم الله الرحمن الرحيم


السلام عليكم ورحمه الله وبركاته
Sekali lagi saya mencoba menghidupkan lagi sebuah blog. Mudah-mudahan kali ini bisa lebih baik dan bermanfaat bagi saya dan orang lain :) امين
29/01/2012:
Sebenarnya blog baru yang saya maksud adalah sebuah blog pada website pribadi. Namun karena satu dan lain hal, saya pindah ke blog yang lama tidak terpakai ini.


والسلام عليكم ورحمه الله وبركاته